Indicator Alligator


Sejarah
Alligator disebut juga “si buaya market” merupakan sebuah indicator yang diciptakan oleh seorang trader profesional bernama William S. “Old Bill” Williams. Ia lahir pada tanggal 3 Januari 1787 di Horse Creek, North Carolina, Amerika Serikat. Semasa hidup ia bertugas sebagai pencatat dan penjaga garis perbatasan. Disela-sela pekerjaannya, ia mulai menyusun sebuah indicator untuk memudahkan pekerjaan, dimana indicator tersebut bisa mendeteksi pergerakan musuh dari perbatasan. Indicator ini lah yang menjadi cikal bakal indicator Alligator yang saat ini dipakai oleh trader dalam transaksi perdagangan. Ia pun pernah mengatakan market / pasar memiliki struktur yang acak-acakan, jika kita bisa mengerti struktur tersebut maka kita dapat memetik keuntungan yang besar.

Williams meninggal tak lama kemudian pada usia 62 tahun ketika disergap dan dibunuh oleh prajurit Ute pada tahun 1849. Sebelum itu, dia kembali ke Taos untuk membantu menelusuri team ekspedisi yang terjebak es di gunung sangre.

Untuk mengabadikannya, dibuatlah monumen setinggi 8 kaki terbuat dari perunggu dengan sebutan “Bill William Monumen Park” dekat taman Arizona, Amerika Serikat. Monumen didirikan pada tahun 1980 oleh BR Pettit, warga kebangsaan Amerika. Bill William hidup sebagai anggota Osage (penjaga perbatasan)


Prinsip Kerja Indicator
Pada prinsipnya, Alligator terbuat dari 3 MA, diantaranya sebagai berikut :
1.MA berwarna Biru disebut rahang Alligator (Jaws Periode : 13, shift 8)
Menggambarkan kondisi market saat ini pada time frame saat ini kita pakai. Contoh : saat ini kita menggunakan TF D1

2.MA berwarna Merah disebut gigi Alligator (Teeth Periode : 8, shift : 5)
Menggambarkan kondisi market pada 1/5 time frame MA Biru. Contohnya, bila tadi kita pakai TF D1, maka 1/5 TF adalah TF H1

3.MA berwarna Hijau disebut bibir Alligator (Lips Periode : 5, shift : 3)
Menggambarkan kondisi market pada 1/5 time frame MA Merah. Contohnya, bila MA merah sebagai TF H1, maka di MA hijau ini merupakan gambaran dari TF M5.




Ketiga MA bermethod : Smoothed; Apply : Median price HL/2. Bila terjadi trend buy maka candle berada pada atas mulut Alligator, sedangkan bila terjadi trend sell maka candle berada pada bawah mulut Alligator.

Karakteristik
Indicator Alligator merupakan golongan indi “Langging Indicator”, dimana Alligator akan memunculkan signalnya ketika harga sudah bergerak, atau kata lain signal yang muncul lebih lambat dari harga di candlestick. Trader menggunakan Indicator ini sebagai kompas untuk melihat apakah market sedang dalam keadaan trending, atau sideway.

Rekomendasi Setting
Parameter yang ada pada Alligator terdiri dari method 13, 8, dan 5. Namun penulis akan merekomendasikan :
1.MA biru : 8
2.MA merah : 5
3.MA hijau : 3

Alasan perubahan pada MA, dikarenakan lebih halus dan lebih cepat menunjukkan signal ketimbang default pada Alligator bawaan metatrader.

Kelebihan
Kelebihan dari Indicator Alligator adalah :
1. Mampu mendeteksi momentum suatu market
2. Bisa menandai berakhirnya suatu trend
3. Simple
4. Dapat digunakan disemua pair dan time frame
5. Bisa melindungi masuk market yang non trending

Kekurangan
Kekurangan dari Indicator Alligator adalah :
1. Signal tidak bisa digunakan pada sideway
2. Telat

Backtest
Anda dapat melihat contoh indicator Alligator yang sudah di modif setting, di bawah ini :


Download
Indicator Alligator sudah tersedia di metatrader, namun bila Anda ingin mengunduh dan mengoleksinya ada dibawah ini :

Kesimpulan
Indicator Alligator dapat digunakan dalam menentukan trend, baik itu trend jangka panjang maupun jangka pendek. Walaupun begitu, perlu waspada dan hati-hati mengingat indicator Alligator adalah indi yang lagging maka dibutuhkan indicator tambahan dalam transaksi, misalnya RSI.



Saran dan kritik yang membangun tetap kami harapkan untuk dapat menyajikan informasi Indicator lebih baik dimasa yang akan datang. Kirimkan komentar Anda pada kotak post di bawah ini.




Share this

1 Response to "Indicator Alligator"